Pagi ini jam 07.23 ada notifikasi On This Day dari Facebook, tentang post saya dua tahun yl. Minggu, 25 Oktober 2015. Artikel nonfiksi saya terbit di Kompas Anak. Itu adalah artikel saya yang keenam sekaligus yang terakhir (😢) di Kompas Anak.
![]() |
Sumber: Layout Kompas Anak, fanpage Kompas Anak di Facebook |
Saya menulis artikel itu karena tertarik dengan sistem pembayaran nontunai untuk mengurangi penggunaan uang tunai yang dicanangkan oleh pemerintah. Dari mana idenya? Dari banyak membaca artikel bertopik gerakan nasional nontunai (GNNT) di koran, juga setelah main ke Perpustakaan Bank Indonesia di Jalan Taman Mayangkara, Surabaya 😁.
Saya pikir ini informasi yang penting juga diketahui oleh anak-anak, sebagai kalangan pembaca yang jadi sasaran saya.
GNNT dicanangkan pada 14 Agustus 2014. Artikel saya dimuat di Kompas setahun kemudian. Dan sampai hari ini, sebagian masyarakat kita masih gagap dengan penggunaan e-money untuk membayar di loket jalan tol, terlepas dari kekurangan pemerintah dalam manajemennya.
Yuk, baca artikel saya. Meski sudah dua tahun lewat, isinya masih relevan untuk kondisi sekarang. Bisa dipakai untuk menyampaikan pengetahuan umum kepada anak-anak tentang manfaat sistem transaksi nontunai 😊.
Oh ya, antara tulisan saya dan setelah diterbitkan, ada sedikit perbedaan karena penyuntingan editor. Tidak mengubah isi secara keseluruhan. Selamat membaca!
Aku masih butuh non tunai, buat beli es degan pinggir jalan 😊
ReplyDeleteSamaaa, Mbak Eni 😁 buat beli ote2 dan bakso juga
Delete