[Book Review] Misteri Kotak Mainan (2022) - Barbara Eni

Puasa Ramadan 1443 hari ke-15.. tengah hari aku ngantuk sekali. Jam 12.23 datang paket buku dari Mbak Eni. Putri yang menerima. Aku masih di dalam kamar, mau keluar kok gimana.. kurir pengantarnya Lutfi, petugas kantor pos yang biasa mengantar juga uang pensiun bulanan Putri.

Ya mana mungkin lah, aku keluar dengan muka kusut dan tanpa tudung 😏

Terima kasih, nenekku sayang, sudah menerimakan paket untukku.


Ayo, buka paketnya πŸ“š

Wow, Mbak Eni mengajakku bertualang πŸ¦•


Tunggu.. kubaca dulu, ya.. dan mungkin, aku perlu membaca lebih dari sekali untuk bisa menceritakan kembali isi buku ini.

Terima kasih banyak, hadiahnya, Mbak Eni. Sehat selalu dan murah rezeki.

Ilustrasi buku ini oleh Valentina Kris Utami juga keren banget.

Halaman 3, ada petunjuk tentang bagaimana cara membaca buku ini. Jangan baca buku ini secara berurutan.

Pembaca harus mulai dari pembukanya di halaman 5.

Dari halaman 5, pembaca akan diarahkan ke halaman 6, lalu halaman 7.

Ada petunjuk yang harus diikuti di bagian bawah setiap halamannya.

Oke.. lanjutkan petualangan. Kini aku sebagai pembaca adalah tokoh bernama Titus dalam buku ini, dengan dua kawanku, Tuning dan Wibi.

Petualangan meloncat-loncat ke beberapa puluh halaman ke belakang, lalu maju ke sekian halaman ke depan. Dst.

[Ulasan buku karya Mbak BE Priyanti yang lain, buku aktivitas anak, di sini]

Kung Pi, seorang kakek berusia 80 tahun yang memberi kami kotak mainan kuno, membuat kami hanyut dalam petualangan. Dahulu, Kung Pi adalah peneliti benda-benda purbakala.

Kotak mainan itu mirip kotak catur tapi tanpa bidak. Ketika dibuka, di pinggirannya ada tulisan yang tiba-tiba muncul, lalu tiba-tiba pula menghilang.

Sampai di halaman berapa.. ada pertanyaan dari tulisan itu, buatlah keputusan, mau lanjut main atau tidak.

Aku (Titus) punya intuisi yang cukup bisa diandalkan. Wibi dan Tuning meminta pertimbanganku apakah kami lanjut atau tidak.

Bunyi tik-tik serupa detik jam terus terdengar.

Halaman 57. Kalau mau ikut, buka halaman 25. Kalau tidak, lanjut ke halaman 76.

Bagaimana?

Lanjut, dong.

Tibalah kami di sebuah halaman.. berapa tadi ya πŸ™„ yang memberikan pilihan. Apakah gambar wajah Pithecanthropus erectus yang dipilih Wibi, atau buah maja yang dipilih Tuning.

Pembaca bebas pilih, mau ikut Wibi atau Tuning. Eh, mereka menunggu keputusanku. Aku, Titus, pilih ikut Tuning saja.

Aku lebih penasaran dengan buah maja (sering juga dilafalkan 'mojo' dalam Bahasa Jawa. Mengingatkanku pada nama jalan di KTP-ku πŸ™‚).

Ternyata, permainan ini bisa lanjut kalau kami sepakat bulat. Kalau masih ada yang mengganjal, harus dicoba lagi empat minggu kemudian.

Wibi bertanya, apakah aku mau mencoba lagi bulan depan. Sayangnya, instingku mengatakan tidak.

Dan, tamatlah petualangan di halaman 52 😏

Aku penasaran, apa jadinya kalau ikut pilihan Wibi. Kalian penasaran juga, tak?

Yuk lah, beli bukunya di toko terdekat atau di lokapasar (Shopee, Tokopedia, dan lainnya). Masukkan saja kata kunci judulnya. Misteri Kotak Mainan. Nanti keluar deh, foto sampul buku ini.

Bisa juga cari infonya dulu di Instagram penerbit Kanisius, atau penulisnya, be_priyanti

Akhirnya, kuteruskan pesan dari sang penulis. Selamat bertualang!

Catat ya, yang benar bertualang, bukan berpetualang.

Comments