Lokakarya Penulisan Cerita Anak Dwibahasa 2024 bersama Balai Bahasa Jawa Timur

Titip foto-foto, ya. Untuk cerita yang lebih detail, kapan-kapan aja. Masih lelah :(

Bagian dari perjalanan menulisku. Buku pertamaku (2005) hingga posisiku saat ini di sini

Terima kasih, Balai Bahasa Jawa Timur, atas kepercayaan memilih naskah saya sebagai salah satu naskah terpilih untuk proyek tahun ini.

Pengumuman ditunda

Setelah mengirim naskah untuk mengikuti seleksi, selanjutnya tentu degdegan menanti pengumuman. Seperti biasanya, aku tidak berani lihat pengumuman. Kalau aku lolos seleksi, pasti ada teman yang mengabarkan. Kalau tidak, ya wassalam.

Dari 2 naskah yang kukirim, alhamdulillah bisa lolos 1 judul

Aku percaya, setiap karya akan menemukan jalannya. Naskahku Balap Becak Lawu yang lolos di BB Jatim tahun ini adalah revisi dari naskah yang kukirim untuk sayembara/seleksi penulis GLN tahun lalu yang belum beruntung.

Untuk GLN, naskah itu kubuat untuk level B3 dengan jumlah halaman 30 lebih. Lupa tepatnya berapa. Untuk BB Jatim, aku memangkasnya menjadi 19 halaman sesuai ketentuan. Alhamdulillah. Rezekinya di Jawa Timur.

Kalau tahun lalu penandatanganan kontrak dilakukan secara terpisah dari kegiatan lokakarya, tahun ini disatukan. BB Jatim mengundang penulis dan ilustrator secara bersamaan, untuk menyamakan ide, visi, dan misi selama 3 hari. Senin sampai Rabu, 6-8 Mei 2014, di Hotel Santika Pandegiling.

Foto: Retno Nawangsih (kiri, berkacamata, tanpa kerudung). Teman seperjalananku sejak dari Maospati sampai ke Surabaya

Kegiatan seperti ini selalu menggembirakan. Ya kerja, ya bersenang-senang. Ketemu banyak orang, jadi si introvert ini lumayan bisa latihan keberanian menghadapi banyak orang dengan berbagai karakter.

Picture by me (pakai hp Xiaomi lalu kutransfer ke Samsung yang ada note pad untuk draft blog ini). Aku dan teman sekamar, ilustrator Jazilatul Andini yang saat ini hadir sebagai penulis

Apa lagi bedanya tahun ini dan sekarang? Tahun lalu, peserta (penulis terpilih) dapat hadiah ransel, buku tulis, dan bolpoin. Tahun ini, nggak dapat tas. Gantinya, t-shirt hitam dengan sablon Merdeka Belajar (slogan Mas Menteri Nadiem Makarim).

Aku dan teman sekelompok yang naskahnya diilustrasi Inez Kriya

Nggak nyangka, aku dapat ilustrator Inez Kriya, bersama dua teman penulis lainnya (FiFadila dan Sadam Muarif). Aku kenal nama Inez sejak 2019, ketika menghadiri seminar tentang menulis opini di UIN Sunan Ampel. Hari pertama ini, dia langsung mendengarkan pemaparan naskahku, dan langsung mencoret-coret sketsa untuk karakter ceritaku (4 anak laki-laki usia sekitar 8-10. Tiga anak di antaranya adalah warga lereng Gunung Lawu, dan satu lagi sepupu salah satu anak, yang datang dari Jakarta untuk berlibur).

Penandatanganan kontrak

Hari kedua (Selasa, 7 Mei 2024) jam 7 malam ada penandatanganan kontrak. Eh tapi giliranku sekitar jam 9 malam dan aku sudah ngantuk berat. Pas aku minta Mbak Taibatus untuk memotretkan aku dengan hpku, Ibu menelepon. Video call pula. Aduh. Tunggu aku selesai teken kontrak ya, Bu.

Tahun depan, aku mau dapat kesempatan seperti ini lagi, ya Allah. Boleh, ya, please.

Foto: Lisma Laurel, pemenang harapan Sayembara Cerita Anak DKJ 2019 dan banyak lomba lainnya beberapa tahun lalu sampai hari ini. Semoga aku ketularan hokinya. Amin

Sementara ini dulu foto-foto yang aku dokumentasikan di sini. Lainnya nanti menyusul kalau aku sudah lebih sehat dan pulih.

Terima kasih atas karuniaMu, ya Allah.

Comments