Staycation di Madiun? Huniyan Kost Syariah Aja!

Setelah kemarin staycation dan jalan-jalan di Sarangan, Ami mengajakku lanjut ke Huniyan Kost Syariah, Sabtu malam (24/08/2025).

Tujuannya liburan santai sekaligus mengunjungi sahabat. Pemilik penginapan ini adalah mertua Vidy, sahabat Ami (adik tingkatnya di Sastra Inggris, Unair).

Fasilitas kamar: sepasang meja-kursi, meja rendah bisa untuk menaruh tas dan barang lain

Jangan kaget sama tarif kamarnya ya. Seratus ribu rupiah saja. Seriously? Seperti apa kamarnya?

Kamar bersih dan nyaman, AC sejuk, penerangan alami maksimal pada siang hari

Setelah kami tiba petang hari untuk late check-in, aku takjub melihat kamar dan lingkungan Huniyan yang bersih, asri, dan tenang.

Terletak di Jalan Pilang Raya No. 5B, Madiun, Huniyan cukup mudah dijangkau dari terminal Purbaya dan Stasiun Madiun. Kalau mau jalan-jalan ke tengah kota, gampang juga panggil taksi online.

Setelah check-in, kami bertiga (aku, Ami, dan Vidy) jalan cari warung bakso tidak jauh dari penginapan. Vidy ngasih disclaimer sebelum kami beli, takut kami kecewa dengan rasanya. Aku yakin aja rasanya (bismillah) lumayan, warung bakso kecil gitu loh. Eh ternyata enak, dengan harga semangkuk bakso sepuluh ribuan. Rupanya, warung ini langganan Vidy.

Sambil makan kami ngobrol. Lebih tepatnya, Ami dan Vidy yang ngobrol, karena mereka dulu satu almamater. Aku menyimak dan nimbrung seperlunya.

Selesai ngebakso, kami segera kembali ke Huniyan. Selanjutnya, malah aku dan Vidy yang lebih banyak ngobrol dibanding dengan Ami. Soalnya, kami sama-sama anggota Perpustakaan Kota Madiun. Kami diskusi soal membaca dan menulis, and so on.

Malam yang hening makin larut di pinggiran kota Madiun, saatnya istirahat. Tempat tidur ada di mezzanine, tidak terlalu luas namun cukup nyaman untuk dua orang tamu. Kasurnya busa tebal Tote Bed, pakai sprei putih bersih, bantal dan guling.

(Btw, yang aku tidak suka kalau menginap bersama Ami adikku: dia suka AC dingin, sedangkan aku kedinginan 🥶)

Minggu pagi, 25 Mei 2025

Vidy membuatkan kami kopi krim dan menyediakan bubur ayam untuk sarapan pagi. Ini bukan fasilitas kamar ya.. kopi dan bubur ayam itu semata keramahan seorang shahibul bayt menyambut kunjungan kawan lamanya.

Tapi, kalau kalian mau menginap di sini dan ingin minum kopi siap minum atau ingin meracik minuman sendiri, coba komunikasikan dengan pemilik penginapan.

Fasilitas selain yang sudah aku sebutkan tadi, apa lagi? Kamar mandi bersih, air bersih mengalir lancar dari kran wastafel dan pancuran.

Toilet bersih. Bisa dilihat di foto-foto yang aku post di sini ya.

Huniyan menyediakan handuk dan sajadah untuk tamu, juga rak gantung (barangkali perlu menggantung pakaian) dan lemari plastik sederhana ukuran sedang. Kami tidak menggunakan lemari itu karena hanya menginap semalam.

Oh ya, Huniyan memiliki 4 kamar yang masing-masing merupakan satu bangunan berdiri sendiri di lahan yang luas, macam rumah detach. Jadi, antara dinding kamar satu dan lainnya tidak saling menempel. Makin nyaman kan.. privasi setiap tamu terjaga. Sebetulnya, hanya satu kamar yang disewakan secara harian. Tiga lainnya disewakan dengan sistem kos bulanan dengan harga Rp 1.250.000 (harga hari ini; silakan dicek barangkali ada perubahan harga ke depannya).

Lingkungan penginapan ini asri dengan pepohonan di halaman belakang bangunan, resapan air baik (insyaallah bebas banjir). Tersedia parkir mobil yang luas di halaman depan.

Karena Huniyan berkonsep penginapan syariah, maka tamu berpasangan wajib menunjukkan buku nikah atau KTP dengan alamat yang sama. Tidak diizinkan menerima tamu lawan jenis bagi tamu perorangan.

Minggu siang (25/05) kami check-out, insyaallah akan segera menginap di sini lagi dalam keadaan yang jauh lebih baik. Thanks for your services, Huniyan Owner.