Cuaca agak mendung sore hari ini, tapi hawanya agak sumuk di kotaku. Alhamdulillah, tidak hujan sampai di ujung hari. Sambil mengantar Mas Okta dan Dik Atma berenang, budenya ngaso di pinggir kolam sambil nge-draft novel.
(Nge-draft apanya 😄 wong lagi iseng nyobain font yang mirip di mesin tik jadul di sini. Ya kan, eksplorasi font yang juga dipakai untuk naskah film. Mana tahu nanti bakal menulis skrip film yang tayang di jaringan XXI dan CGV dan bioskop lain lagi. Amin.)
Melihat budak-budak berenang, rasa hati budenya mau nyebur, apa daya sang bude hanya bisa berendam. Jom lah lanjut menulis. Eh mengetik.
Seperti di lingkungan TNI lainnya, fasilitas olahraga semacam ini juga dipersilakan untuk masyarakat umum. Biayanya sangat terjangkau, hanya Rp 275ribu untuk 12 kali berenang, belum termasuk tiket masuk Rp 27ribu untuk kedatangan pengunjung yang akan berenang. Sementara, penunggu macam bude ini hanya bayar tiket seharga 3ribu saja. Murah, bukan? Kolamnya bersih, loh.. lingkungan sekitarnya pun asri.
Selagi menunggui mereka main air kurang dari 2 jam (karena mereka mengeluh kedinginan), bude ini sudah dapat berapa halaman naskah? Ehehehe... Ada deh. Nanti konsepnya kan bisa dilanjutin di rumah. Kolam renangnya sudah mau tutup ini, menjelang senja.
Kapan-kapan bisa ke sini lagi lah, memanfaatkan pakaian renang daripada bau apak berpuluh tahun disimpan di lemari.


Comments
Post a Comment
Thank you for visiting 🌻 I'd love to hear your thoughts here