Mary Poppins (1964) di Disney+ Hotstar


Ketika membaca ulasan Mary Poppins Returns (2018) di Kompas edisi Minggu, 30 Desember 2018, aku sudah ingin banget nonton. Tapi sampai berhenti tayang di bioskop, aku belum sempat nonton.

Mary Poppins

Hari-hari ini, setelah iseng mencoba aplikasi Disney+ Hotstar dan mencari film ini, wow, ternyata ada. Sebagai orang yang gagap teknologi, bisa nonton film secara legal, dengan alat dalam genggaman, adalah hal menakjubkan (dasar gumunan).

Disney+ Hotstar

Aku tipe orang yang akan mencari dulu informasi tentang film yang akan kutonton, agar paham jalan ceritanya dan tidak kebingungan. Jadi, kucarilah banyak informasi tentang Mary Poppins.

Tulisan terkaitKarakter Mary Poppins yang Bikin Penasaran

Oh.. jadi Mary Poppins Returns (2018) ini adalah sekuel Mary Poppins (1964). Lalu kupikir, sebaiknya aku nonton film lama-nya dulu. Biar gampang paham.

Mary Poppins adalah tokoh fiksi ciptaan P.L. Travers dalam seri buku anak karangannya (ada 8 judul). Dalam film tahun 1964, pemeran karakter nanny (pengasuh anak) ini adalah Julie Andrews. Semacam nostalgia rasanya, nonton Julie Andrews lagi setelah pernah menikmati aktingnya dalam The Sound of Music (1965) yang pernah ditayangkan di Metro TV entah tahun berapa dulu (Panasonic Cinema yang dipandu Dian Sastrowardoyo, atau sudah ganti Samsung Cinema ya.. aku lupa).

Peran Andrews sebagai guru privat anak-anak Georg von Trapp di The Sound of Music membuatku berpikir, dia senang bergaul dan mengurus anak kecil. Aku jadi ingat pernah menjalani peran serupa sebagai guru les privat, guru homeschooling, dan shadow teacher untuk muridku yang berkebutuhan khusus di SDM 16 Surabaya dulu πŸ˜‡

Back to the movie.

Julie Andrews and Dick van Dyke

Mary Poppins datang secara ajaib, turun dari langit, dengan payung dan koper ajaibnya. Dia langsung mendatangi rumah keluarga Mr Banks (David Tomlinson) di 17 Cherry Tree Lane, London, dan menunjukkan lembar lowongan pekerjaan yang membuat Mr Banks kaget.

Kaget, karena lembar iklan itu adalah tulisan anak-anaknya, Jane (Karen Dotrice) dan Michael (Matthew Garber) yang sudah disobeknya dan dibakarnya dalam perapian.

Kehadiran Mary Poppins sebagai pengasuh yang baik pada anak namun tegas, menyisihkan deretan pelamar lain yang didominasi pengasuh berusia tua. Ya, sebelum Mary Poppins, anak-anak itu sudah beberapa kali berganti pengasuh.

Keajaiban demi keajaiban terjadi sejak Mary Poppins mengasuh Jane dan Michael. Mereka diajak bertualang ke dunia fantasi, bersama Bert (diperankan Dick van Dyke), teman Mary Poppins yang sehari-harinya adalah seniman jalanan.

Film ini menggabungkan tokoh-tokoh manusia itu dengan karakter dalam film animasi khas Disney.

Mary Poppins (1964)

Lucu, menarik, kalau kuikuti lagu-lagunya yang berima. Film ini sangat memancing imajinasi penonton, kalau kubayangkan masa rilisnya pada masa kecil bapak dan ibu (jauh sebelum aku dilahirkan). Ditonton pada masa sekarang, membuatku membayangkan situasi dan suasana saat itu. Kisah ini berlatar tahun 1910 (presiden pertama RI pun masih kanak-kanak ya, pada masa itu).

Sebelum membaca info bahwa seluruh adegan dilaksanakan syutingnya di studio yang dirancang dan didekorasi sedemikian rupa, hal itu sudah kentara sekali bagi penonton yang jeli.

Antara satu titik lokasi dengan yang lain, tampak sekali hanya berada di satu ruang studio yang luas (teringat sitkom Bajaj Bajuri? πŸ™ƒ).

Yang agak membosankan dan berpanjang-panjang adalah adegan Mary Poppins dan Bert dalam.. apa ya namanya, aku gak tahu, dalam animasi, dengan kostum macam karnaval, lalu naik komidi putar. Adegan yang masih aman ditonton anak-anak meski di bagian itu Jane dan Michael tidak terlibat.

Hal lain yang juga menarik adalah kapten kapal, Admiral Boom (diperankan Reginald Owen) dan rekannya, Mr Binnacle (Don Barclay), sebagai tetangga Mr Banks, yang menembakkan peluru meriam setiap jam 8 pagi dan jam 6 petang. Pada jam-jam itu, keluarga Banks harus mengantisipasi semacam gempa buatan agar benda-benda di dalam rumahnya tidak jatuh berantakan.

Pinterest

Pesan moral yang halus dan tidak menggurui adalah hal penting dalam sebuah film (ini pendapatku, barangkali ada penonton yang suka dengan cerita yang penuh petuah. Ini soal selera saja).

Ketika Michael ingin bersedekah dengan memberi makan burung (membeli pakan burung pada penjualnya, perempuan tua yang mangkal di undakan Katedral St. Paul), dengan koin 2 penny-nya, Mr Dawes Sr, sang direktur bank (Fidelity Fiduciary Bank), memaksanya menginvestasikan uang itu ke bank.

Adegan yang mengenalkan literasi keuangan pada anak juga ini, kurasa.

Michael menolak, lalu terjadi keributan yang memancing banyak nasabah lain untuk menarik uangnya kembali.

Mr Dawes diperankan oleh Dick van Dyke juga, di-makeup tua, berjenggot putih macam Santa Claus, adalah atasan Mr Banks.

Kejadian ribut itu membuat Mr Banks dipanggil oleh direksi untuk menjelaskan semuanya. Michael mengembalikan koin kepada ayahnya, berharap sang ayah baik-baik saja dengan pekerjaannya.

Apa daya, Mr Banks di-PHK.. secara tidak hormat? Korsase bunga di dada jasnya disobek oleh salah satu pejabat bank, simbol pencopotan dari jabatannya.

Mr Banks tidak peduli. Diserahkannya koin tuppence yang dikembalikan Michael, kepada Mr Dawes, sambil meracau menyebut kata Supercalifragilisticexpialidocious yang didengarnya dari anak-anaknya (ditularkan oleh sang pengasuh ajaib). Kata yang sangat sulit diucapkan (tongue twister), aku pun hanya copy-paste dari Wiki πŸ€ͺ

Bagi Mr Banks, ia bahagia karena masih punya keluarga, sesuatu yang amat disyukurinya.

Tulisan terkaitFilm Biografi Penulis serial Mary Poppins

Ketika angin berubah arah, Mary Poppins pun pergi dari keluarga Mr Banks. Menuju akhir cerita..

Mr Banks bersama istri dan anak-anaknya bermain layang-layang di tanah lapang, di antara keluarga lain dengan anak-anak mereka. Layang-layang yang pernah sobek dan bertambal-tambal πŸͺ ekor layang-layang dibuat dengan selempang yang sebelumnya dipakai Winifred (ibu Jane dan Michael, diperankan Glynis Johns) bertulis Votes for Women.

The Banks
Pinterest

Di lapangan itu, Mr Dawes Jr (Arthur Malet) menemui Mr Banks dan mengabarkan, ayahnya meninggal dalam keadaan tertawa bahagia setelah mendengar lelucon yang dicetuskan Mr Banks pada hari pemecatannya.

Mr Banks ditarik kembali untuk bekerja di bank oleh Mr Dawes Jr.

Pinterest

Bagi penggemar kisah fantasi, film ini layak ditonton sebagai hiburan, tambahan referensi, juga inspirasi.

(Film ini kutonton pada hari Jumat, 11/02/2022, mulai jam 07.15 pagi, sampai jam 03.34 sore. Nonton sepotong-sepotong, di sela aktivitas lainnya)


Comments

  1. Sejujurnya aku bukan penggemar film, tapi aku masih mau nonton film wkwk. Biasanya kalo lagi libur, jadi karena free aku baru mau nonton film. Aku lebih suka baca sinopsis kayak gini karena gak buang-buang waktu aja gitu. Nah kesimpulannya aku sangat terbantu dari sinopsis ini, kalo dari cerita filmnya menurutku menarik sihh. Mungkin kalo ketemu temen yang suka nonton film fantasi, aku bakal merekomendasikannya ☺️

    ReplyDelete
  2. Lebih familiar sama the sound of music dprd marry popkins... Tp sepertinya filmnya seru...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 seru Mb Rina. Tentu ciri khas Julie Andrews masuk di film yg dia bintangi

      Delete
  3. Penasaran sama filmnya. Berarti nontonnya harus dari seri yg lamanya ya biar nyambung gtu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nonton film keduanya juga gpp kok mbak πŸ˜„ kalau setelah itu baru nonton film pertamanya, sambil latihan merangkai kepingan puzzle

      Delete
  4. Aku juga salah satu yang udah tau keberadaan Mary Poppins tapi sampe detik ini blm nonton. Tak kusangka ternyata gitu ya jalan ceritanya, seru juga ternyata mba hhaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih seru lagi baca bukunya, mbak Elin. Aku baru sampai di bab 3 buku pertamanya

      Jadi bisa ngerti gimana original story-nya dan mempelajari adaptasi filmnya

      Delete
  5. wah ini pertama kalinya tahu soal film marry popkins ini. dulu pernah sih nonton film tentang nanny gitu, eh apa ya? yang anaknya itu buta, bisu sama tuli? duh lupa judulnya

    ReplyDelete
  6. Setidaknya nonton film masa lalu seperti mengenang sejarah ya Mbak, namun peradaban masa lalu di tempat film dibuat sudah maju juga. Kalau aku sudah banyak lupanya film - film yang aku tonton masa lalu, tapi kalau baca review seperti ini jadi teringat kembali.
    Terima kasih, Mbak Aulia..

    ReplyDelete
  7. Aku nonton yang 2018 di bioskop, tapi suami aku malah tidur pas nonton wkwkwk...Aku mah doyan nonton ginian. Yang versi oldnya menarik nih untuk d tonton..

    ReplyDelete
  8. Makasih Mbak Aul udah review film Marry Poppins. Beneran kayak flashback doooong. Khas banget film fantasi musikal klasik.

    ReplyDelete
  9. Aku jadi penasaran pengen nonton, Mr Banks apakah gak punya istri? Marry poppins ini pengasuh kan ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mr Banks punya istri, namanya Mrs Banks kalau di bukunya, nah kalau di film, secara mendadak dinamai Winifred

      Nonton aja, Ori

      Delete
  10. Tokoh Mary Poppin nih ajaib ya baby sitter sekaligus penyihir saking ajaibnya hehe ternyata ada sekuelnya ya aku baru baca bukunya sama komik adaptasinya dari Jepang

    ReplyDelete

Post a Comment

Thank you for visiting 🌻 I'd love to hear your thoughts here