Trus, sekarang jadi suka? 😁 Sebagai sesama warga asal Magetan, aku tidak suka ketika Okky di cuitannya (ketika Twitter belum jadi X), mengatai mantan presiden asal Surakarta itu bebal, seperti juga aku dulu tidak suka dengan para pengkritik dan oposan macam Rocky Gerung dan Cak Nun.
![]() |
Magetan Pride |
Bukan juga aku segitu bucinnya pada mantan orang nomor satu di negeri ini. Ih, apaan juga. Tapi.. mungkin juga aku termasuk jutaan orang yang tertipu dengan topeng (pura-pura) sederhananya.
Ini kenapa ngelantur sejauh ini, sih? Aku kan mau mendokumentasikan pengalamanku bisa bertatap muka dengan sastrawan dan sosiolog sekampung halaman?
Terima kasih untuk sapaan ramahmu, Okky.
Jadi, ini lanjutan dari law of attraction yang kuyakini beberapa waktu lalu. Alhamdulillah, ini semua bukan kebetulan. Qadarullah.
Terpilih sebagai peserta lokakarya yang diadakan Pusbuk, BSKAP, Kemendikdasmen, memang jadi doaku sejak mengikuti seleksi. Harapanku bisa menerbitkan buku anak (nonfiksi) bertema perubahan iklim, juga ketemu Okky, dong.
Kegiatan ini dibiayai oleh Inovasi (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia), kemitraan Australia - Indonesia.
Tiket perjalanan peserta dibelikan oleh Inovasi, aku yang menentukan jadwal dan moda transportasi. Jika teman-temanku lebih suka naik pesawat, aku pilih kereta aja. Dari dulu aku kan suka kereta.
(Sayangnya, Inovasi keliru memilihkan jadwal. Aku sudah memilih kereta Bima keberangkatan dari Surabaya Gubeng hari Minggu 18/05, tiba di Gambir 19/05. Tapi aku dibelikan jadwal berangkat 19/05. Ya kalau aku tiba di Jakarta pas hari H, macam mana aku nak rehat sekejap, setelah perjalanan 10 jam 😑 lalu menuju Swiss-BelHotel, Serpong, Tangerang, melintasi padatnya jalanan ibukota negara.
Macam mana pula aku diminta mengubah jadwal sendiri, sementara aku bukan pemesan tiket. Tak nak muncul lah itu tiket di aplikasi Acces by KAI dengan akunku.
Dengan kepanikan dan kelelahanku hari-hari belakangan ini, aku tidak pikir panjang. Segera pesan tiket baru keberangkatan tanggal 18, sesuai arahan petugas CS KAI. Ada miskomunikasi aku dan Inovasi? Ya kan aku sudah kasih tau jadwal yang kumau. Panitia dari Pusbuk memberi kesempatan kepada peserta dari luar kota untuk hadir sehari sebelumnya, tentu dengan pertimbangan agar bisa istirahat dulu semalam. Kan, kan?)
Sebelum mulai workshop, kami makan pagi dulu di resto hotel. Aku dan teman sekamarku, Unga Utari, jalan bersama. Di resto, Unga menyapa Okky lebih dulu, yang mengambil meja di sebelah meja kami. Lalu Okky melihatku dan menyapaku juga.
![]() |
teman sekamarku, dosen Universitas Negeri Malang |
Hai, Mbak Okky. Aku dari Magetan juga, lho.
Aku sudah mengingatkan diri untuk tidak bertanya Magetan-nya mana, agar tidak mengganggu privasinya. Tapi dia malah menanyaiku. Okky ramah, dan kubalas bertanya. Ternyata kami bertetangga kecamatan. Tapi sekarang dia tinggal di kota pelajar.
Ketika mengambil makanan bersisian, aku biang, 'Aku dulu gak suka Mbak Okky..'
Dia tanya, 'Kenapa?'
Ya kan dulu kau di Twitter ngatain si presiden itu bebal... aku dulu kan masih pro dia..
Bener aku, kan?
LOL.
Di workshop, kukira aku bisa memilih kelompok sesuai arahan di surat undangan resmi. Karena premis yang kuajukan untuk naskah nonfiksi, kukira aku akan masuk kelompok mentor Mbak Sofie Dewayani. Ternyata, ketika registrasi aku dapat kelompok Mbak Ary Nilandari. Baguslah, aku dan Mbak Ary sudah saling kenal sejak 2015. Eh.. tahun 2011 kami sudah ketemu di workshop first novel di Bandung (Penerbit Tiga Serangkai), tapi dulu belum akrab (kemudian, aku aja sih, yang sok akrab dengan beliau 😜).
![]() |
dari Mbak Ary Nilandari |
Sambil menunggu sambutan penyelenggara (Kepala Pusat Perbukuan, Supriyatno, S.Pd., M.A.), Ibu Feiny Sentosa dari Inovasi...
![]() |
Bu Feiny Sentosa, Inovasi |
... lalu pembukaan dan pengarahan dari Kepala BSKAP (Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan) Kemendikdasmen, Pak Toni Toharudin (di surat undangan tidak tercantum gelar beliau); Mbak Ary langsung mencicil materi premis. Rupanya tidak sedikit penulis yang belum paham apa itu premis dan bagaimana membuatnya.
![]() |
dari Mustika Desi H |
Aku yang sudah puluhan tahun menulis, rupanya masih salah membuat premis. Yang kuajukan untuk mendaftar seleksi ini, sesunguhnya adalah sinopsis dan ada blurb pula.
Premis, sinopsis, dan blurb adalah tiga hal yang berbeda.
Oke, aku terus belajar, kan.. belajar itu sepanjang hayat.
Pukul 08.40 masuk materi utama, keynote speech 1 dari Okky Madasari. Ia menyampaikan materi menulis cerita anak bermuatan topik perubahan iklim. Jangan ada istilah 'perubahan iklim' dalam cerita, sampaikan pesan secara tersirat.
Okeee 😍 aku langsung teringat Toffee Takes a Nap favoritku. Mengajak (pembaca) anak balita tidur siang tanpa menyuruh tidur siang, ya bacakan cerita Toffee 🐈
Nah, premis yang kuajukan saat mendaftar seleksi workshop ini kan sebetulnya untuk naskah nonfiksi. Karena seperti yang pernah sahabatku FiFadila bilang dan aku setuju, mendingan nulis nonfiksi (jika memang ingin menulis naskah ilmiah populer) daripada fiksi (cerita) tapi ceramah.
Tapi tadi, setelah Mbak Ary membimbing cara membuat premis yang benar, aku ganti konsep. Jadi nulis fiksi saja. Sejujurnya aku kesulitan menentukan premis untuk naskah nonfiksiku.
Bukan kebetulan lagi kalau aku dapat kelompok Mbak Ary, yang posisinya di ujung depan kanan ruangan dan aku dapat kursi paling depan, paling dekat dengan panggung. Jadi ketika Okky melempar pertanyaan pertama 'apa kesan Anda ketika melihat gambar ini?' selagi layar menampilkan foto pemandangan sawah terasering, aku dan beberapa peserta mengangkat tangan, tapi Okky menunjukku.
![]() |
foto kiriman Fransisca Emilia langsung ketika dia mengikuti workshop ini secara daring |
Mungkin memang aku yang paling cepat mengangkat tangan. Selanjutnya, ya dialog. Alhamdulillah. Lokakarya ini kegiatan yang baik, efeknya baik, energinya baik. Aku hanya menyerap yang baik-baik. Bismillah, aku bisa berprestasi seperti Okky Madasari.
![]() |
Mbak Saptorini memotretku saat berdialog dengan Okky |
(Bukan jadi the next Okky Madasari. Aku menjadi diriku. Inspirasi dari Okky yang kuserap. Ya kan sesama orang Magetan. Selain Okky, siapa saja tokoh publik dari kabupaten kaki gunung Lawu? Gubernur pertama Jawa Timur, dari Magetan. Dahlan Iskan, Magetan. Agus Rahardjo mantan ketua KPK, Magetan. Isa Bajaj pemain sinetron seri Para Pencari Tuhan, orang Magetan juga. Berbahagialah aku ditakdirkan lahir di tanah Gunung Lawu.)
Selesai Okky memaparkan materi, ada jeda sebentar (10.10 - 10.20).
![]() |
Bu Galuh |
Materi dilanjutkan pengarusutamaan GEDSI (gender equality, disability, and social inclusion) oleh Tim Inovasi. Ada Ibu Galuh seorang tuli yang memberikan materi dengan bahasa isyarat dan ada penerjemahnya juga. Dalam cerita anak, baik jika ada tokoh cerita difabel yang digambarkan berkarakter kuat. Tidak menjadi objek yang dikasihani, melainkan jadi subjek yang berdaya dan punya kemampuan setara dengan orang bukan difabel.
Pukul 11.05 sampai 12.30 fokus pada kegiatan kelompok. Menyusun ragangan sesuai jenjang dan genre buku. Tugas yang harus dikumpulkan hari ini adalah premis yang telah diperbaiki dan ADIKSIMBA 🦁 alias 5W 1H. Batasnya jam Cinderella meninggalkan pesta. Awas jangan sampai sepatunya ketinggalan.
Pukul 12.30 sampai 13.30 waktu istirahat.
Selanjutnya, paparan kelompok, 13.30 - 14.30. Ada perwakilan peserta dari setiap kelompok yang presentasi di panggung. Dari kelompokku, siapa ya.. aku belum kenal 😁 aku tidak begitu menyimak paparan teman-teman. Aku fokus pada konsep naskahku sendiri, karena perubahan rencana dari nonfiksi menjadi fiksi, bikin aku rada tegang.
Aku sudah menunggu-nunggu Ellie Jackson eh rupanya dia dihadirkan secara daring xixixii.. but it's okay.
Dengan Ellie ada sesi tanya-jawab juga. Disediakan alat penerjemah otomatis. Aku menyimak sambil lalu, sebab sebelum hadir di sini aku sudah menonton kanal YouTube-nya.
Lokakarya ditutup dengan refleksi dari panitia dan foto bersama.
![]() |
foto kiriman Mbak Ary (seingatku sih.. dari WA beliau) |
Insyaallah ada kelanjutan yang baik dari proyek ini. Amin.
![]() |
ketemu Mbak Dian Kristiani, mumpung sempat, foto pas sama2 ambil snack sore |
Comments
Post a Comment
Thank you for visiting 🌻 I'd love to hear your thoughts here